Terima kasih

Aku renungi kembali perjalananku dari 6 bulan yang lalu, hingga aku menyadari beberapa hal,
Baru aku sadari, bahwa sudah dua puluh empat tahun aku menghirup udara, dua puluh empat tahun aku menikmati semua karunia yang telah engkau berikan, sungguh semua itu adalah investasi terbesar yang Engkau percayakan kepadaku. Baru aku sadari pula, ternyata aku kurang mampu memanfaatkannya dengan maksimal, seperti mata dan telinga yang seharusnya aku buka lebar-lebar untuk menangkap ilmu Mu, kesehatan yang seharusnya aku gunakan untuk aktifitas untuk mendekatkan diri kepada Mu dan makhluk-makluk Mu. Otak yang waras, yang seharusnya aku gunakan untuk melahirkan pemikiran-pemikiran baru, serta hati yang seharusnya aku ikuti kata-katanya, tapi malah sering aku abaikan, dan masih banyak lagi.
Baru aku sadari, semua yang aku inginkan sebenarnya Engkau kabulkan, ketika aku sudah siap untuk menerimanya. Baru aku sadari, kadang aku terlalu memaksa untuk mengabulkannya.
Baru aku sadari bahwa semua yang Engkau berikan, baik itu cobaan maupun kebahagiaan itu adalah demi kabaikanku, karena Engkau memang Maha Mengetahui semua yang terbaik bagiku.
Baru aku sadari, semuanya butuh proses, butuh perjuangan untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
Baru aku sadari, pendidikan yang Engkau berikan tidak ada bandingannya.
Aku hanya bisa mngucapkan terima kasih, sungguh Engkau memang Maha Segalanya, tidak bisa dibandingkan dengan apa pun.
Ya… Tuhan ku, maafkan segala kesalahanku…
Ya… Tuhan ku, aku mohon bimbinganmu, agar aku tetap berjalan pada jalan yang lurus…