Mengenal Ramadhan
InsyaAllah secara berseri akan disampaikan keistimewaan-keistimewaan Bulan Ramadhan.Sebagai penyemangat kita dalam menyambutnya.
Ramadhan…,
bulan yang dirindukan akan tiba.
Ramadhan…,
bulan agung nan mulia,
tak seorang pun sanggup mengingkari kemuliaannya.
Betapa tidak…?
Bulan sarat berkah, indah penuh rahmah. Di bulan Ramadhan, Allah subhanahu wa ta’ala menurunkan Al-Qur’an kitab mulia, sebagai petunjuk dan cahaya.
Di bulan Ramadhan, Allah subhanahu wa ta’ala menjanjikan ampunan terhadap dosa-dosa, memudahkan kebaikan serta melimpahkan pahala dan cinta kasihNya.
Seindah apakah Ramadhan…??
1. Ramadhan Bulan Kebaikan.
Segala jenis kebaikan berkumpul di Bulan Ramadhan. Sungguh merugi siapapun yang tak mampu merasakan keberkahan Ramadhan.
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
إِذَا كَانَ أَوّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِدَتِ الشّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الْجِنّ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِي مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ وَيَا بَاغِيَ الشَّرّ أَقْصِرْ …
“Apabila tiba malam pertama bulan Ramadhan, para setan jahat serta jin pembangkang yang durjana dibelenggu.
Ditutup pintu-pintu neraka, maka tidak ada satu pun pintu neraka yang dibuka. Demikian pula dibuka pintu-pintu surga, sehingga tidak ada satu pun pintu surga yang ditutup.
Malaikat menyeru, “wahai pencari kebaikan, datanglah (menuju ketaatan Allah). Wahai pelaku keburukan, berhentilah (bertaubatlah dari kemaksiatan kepada Allah)…”
(Shahih, HR. Tirmidzi no: 682, Ibnu Majah: 1642)
Kami pun menyeru sejak saat ini,
“Wahai jiwa, latihlah diri dengan amal kebajikan. Berhentilah dari dosa dan kemaksiatan. Agar saat Ramadhan nanti, engkau telah terbiasa dan siap…”
@sahabatilmu
Ramadhan Bulan Keberkahan
Di Bulan Ramadhan, ganjaran pahala dilipatgandakan, pintu-pintu
kebajikan di buka luas, pintu-pintu keburukan ditutup, barakah melimpah
tak terhingga.
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
أَتَاكُمْ رَمَضَانُ، شَهْرٌ مُبَارَكٌ، فَرَضَ اللهُ عَزّ وَجَلّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ، تُفْتَحُ فِيْهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيْهِ أَبْوَابُ الْجَحِيْمِ، وَتُغَلّ فِيْهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِيْنِ، لِلّهِ فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
“Telah tiba bagi kalian bulan Ramadhan, bulan penuh berkah. Allah ‘Azza wa Jalla mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa.
Pintu-pintu langit dibuka, pintu-pintu neraka jahim ditutup.
Setan durjana dibelenggu selama bulan ini.
Padanya Allah menentukan suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang terhalangi (mendapatkan) kebaikannya, maka dia telah merugi…”
[Shahih, HR. Nasa'i: 2106 dari Abu Hurairah radhiyyallahu 'anhu]
“Terbukanya pintu surga bermakna Allah memudahkan berbagai ketaatan di Bulan Ramadhan seperti puasa dan shalat malam. Seorang hamba akan lebih sibuk beramal shalih daripada melakukan maksiat.
…Tertutupnya pintu neraka dan terbelenggunya setan, mengakibatkan kala itu seseorang lebih mudah menjauhi maksiat..” (Al-Qadhi ‘Iyadh rahimahullah)
@sahabatilmu
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ ,
“(Malam) lailatul qadar
lebih baik dari seribu bulan” (QS. Al-Qadar: 97/2)
Syaikh al-’Utsaimin rahimahullah berkata,
“Malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh dengan keagungan dan kemuliaan. Dan juga takdir apa yang akan terjadi pada tahun tersebut, berkaitan dengan orang yang masih hidup, yang akan mati, maupun berkaitan dengan rizki serta lainnya..”
(Tafsir juz ‘Amma)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Carilah lailatul qadar pada malam-malam ganjil di sepuluh hari akhir bulan Ramadhan”
[HR. Bukhari: 2017, Muslim: 2768 dari Aisyah radhiyyallahu 'anha]
Pada malam Lailatul Qadar, ganjaran pahala dilipatgandakan, rahmat dan barakah turun melimpah.
Suatu malam yang tidak didapatkan di bulan lainnya.
Tidakkah Anda merindukan Bulan Ramadhan…?
@sahabatilmu
Memasuki sepertiga terakhir Ramadhan, terdapat malam yang penuh kemuliaan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“(Malam) lailatul qadar
lebih baik dari seribu bulan” (QS. Al-Qadar: 2)
A. Jangan Ada Lagi Kesia-siaan.
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam memberikan arahan,
من حسن إسلام المرء تركه ما لا يعنيه
“Diantara tanda baiknya ke-Islaman seseorang adalah meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya..” (Hasan, HR at-Tirmidzi:2318, Shahih al-Adzkar)
Cukup sudah perburuan mencari baju baru..
Saatnya mengasah iman dengan semangat baru…
Sebagai lulusan Madrasah Ramadhan
B. Lailatul Qadr ‘kan Menjelang.
Apabila di hari-hari sebelumnya masih banyak perkara kebajikan terlewatkan.
Apabila di malam-malam berlalu, masih sering dilalui dengan canda dan tidur panjang.
Mari kuatkan tekad, kencangkan ikat pinggang.
Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bertutur,
“Apabila telah tiba sepuluh malam terakhir Ramadhan, maka Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam mengencangkan ikatan sarung, mengidupkan malam serta membangunkan keluarganya (untuk beribadah)…”
(HR Bukhari: 2024, Muslim: 2779)
Yuks bersiap mulai sekarang…!!
@sahabatilmu

Berikut beberapa kiat sederhana:
1. Utamakan ibadah shalat malam.
“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni” (HR Bukhari)
2. Apabila telah selesai shalat, lanjutkan dengan membaca al-Qur’an.
“Bacalah Al-Qur’an karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at”
(HR Muslim)
3. Diperbolehkan berbincang dengan keluarga atau peserta i’tikaf sekedar melepas kepenatan.
4. Berwudhu
Selain dapat menyegarkan dan menghilangkan kantuk, berwudhu juga memiliki banyak keutamaan,
“Barangsiapa yang berwudhu kemudian membaguskan wudhunya, maka akan keluar kesalahan-kesalahan dari jasadnya bahkan hingga keluar dari bawah kuku-kukunya” (HR Muslim)
5. Beralihlah dengan kegiatan lain, semisal berdzikir, membaca buku-buku keislaman yang ringan.
8. Jangan lupa memperbanyak doa:
اللّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ (كَرِيْمٌ) تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّيْ
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha memberi Ampun dan Maha Pengasih. Engkau menyukai maaf, maka ampunilah aku” (Shahih, HR. Ibnu Majah: 3850, Tirmidzi: 3513)
8. Bergeserlah dari satu tempat ke tempat lain. Agar tidak terasa jenuh dan melepas kantuk.
9. Bila pun kantuk menyerang dahsyat, maka istrahatlah. Mata dan badan kita juga memiliki hak.
Berharaplah seperti harapan Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
“Aku berharap pahala dari tidurku sebagaimana pahala yang aku harapkan dari shalat malamku” (HR Al-Bukhari, Muslim)
Juwaibir bertanya,
“Bagaimana pendapatmu tentang wanita nifas, haid, musafir, dan orang yang tertidur; apakah mereka bisa mendapatkan bagian dari Lailatul Qadar?”
Adh-Dhahak rahimahullah menjawab, “Iya, mereka tetap bisa mendapatkan bagian. Setiap orang yang Allah terima amalannya akan mendapatkan bagian Lailatul Qadar..” (Lathaiful Ma’arif: 341)
Semoga Allah menerima amal ibadah kita, di malam nan mulia…
@sahabatilmu
Tugas-tugas ini mencakup banyak persoalan hukum syar’i, yang meliputi seluruh amalan satu bulan yang penuh dengan amalan kebaikan dan ketaqwaan.
1. SHIYAM (puasa)
Shiyam (puasa) memiliki keutamaan yang sangat besar, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wassalam pada hadits qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim Rahimahullah,
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ هُوَ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلْفَةُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
Semua amal perbuatan bani Adam adalah kepunyaan bani Adam sendiri, kecuali puasa. Puasa itu kepunyaanKu, dan Aku yang akan memberikan balasan. Maka, demi Dzat yang nyawa Muhammad ada ditanganNya, sungguh aroma mulut orang yang sedang berpuasa itu lebih harum daripada minyak kasturi di sisi Allah.
2. QIYAMULAIL (Tarawih)
Sunnahnya dikerjakan secara berjama’ah selama bulan Ramadhan. Sabda Nabi Shallallahu’alaihi Wassalam,
إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الْإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ
Sesungguhnya barangsiapa yang shalat bersama imam sampai imam itu selesai, maka ditetapkan pahala baginya, seperti shalat sepanjang malam. [Hadits Riwayat Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Nashr dari Abu Dzar dengan sanad yang shahih.]
3. SHADAQOH.
Karena kedermawanan Rasululah Shallallahu’alaihi Wassalam paling menonjol pada bulan Ramadhan.[Muttafaq alaih.] Kedermawanan ini mencakup semua pengertian shadaqah dan semua jenis perbuatan baik. Karena kedermawanan itu banyak memberi dan sering memberi. [Lathaiful Ma’arif, halaman 173, karya Ibnu Rajab.]
4. MEMBERIKAN BUKA PUASA kepada orang yang berpuasa.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wassalam bersabda,
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
Barangsiapa yang memberikan makanan buka puasa kepada orang yang berpuasa, maka dia akan mendapatkan pahala, sebagaimana pahala orang yangberpuasa tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa. [Hadits diriwayatkan oleh Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, dari Zaid bin Khalid, dengan sanad yang shahih.]
5. MEMBACA AL-QUR’AN.
Bulan Ramadhan, merupakan bulan Al Qur’an. Hal itu sebagaimana difirmankan oleh Allah Ta’ala,
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu, dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (QS Al Baqarah:185).
6. UMRAH
Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits dari Nabi Shallallahu’alaihi Wassalam, bahwasanya beliau bersabda,
عُمْرَةٌ فِي رَمَضَانَ تَعْدِلُ حَجَّةً مَعِيْ
Umrah pada bulan Ramadhan sama dengan haji bersamaku.
7. MENCARI LAILATUL QADAR
Allah Ta’ala berfirman,
إِ نَّآ أَنْزَلْنَهُ فِى لَيْلَةِ الْقَدْرِ . وَمَآ أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌمِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu, apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (QS Al Qadar:1-3).
______
Penulis: Syaikh Ali Hasan Al Halabi Al Atsary diterjemahkan oleh Ustadz Kholid Syamhudi, Lc.
Baca lengkap disini http://m.klikuk.com/tugas-seorang-mukmin-di-bulan-ramadhan/
Sebarkan
Semoga bermanfaat
KlikUK.com
titan ilmu penyejuk qalbu
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
أَتَاكُمْ رَمَضَانُ، شَهْرٌ مُبَارَكٌ، فَرَضَ اللهُ عَزّ وَجَلّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ، تُفْتَحُ فِيْهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيْهِ أَبْوَابُ الْجَحِيْمِ، وَتُغَلّ فِيْهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِيْنِ، لِلّهِ فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
“Telah tiba bagi kalian bulan Ramadhan, bulan penuh berkah. Allah ‘Azza wa Jalla mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa.
Pintu-pintu langit dibuka, pintu-pintu neraka jahim ditutup.
Setan durjana dibelenggu selama bulan ini.
Padanya Allah menentukan suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang terhalangi (mendapatkan) kebaikannya, maka dia telah merugi…”
[Shahih, HR. Nasa'i: 2106 dari Abu Hurairah radhiyyallahu 'anhu]
“Terbukanya pintu surga bermakna Allah memudahkan berbagai ketaatan di Bulan Ramadhan seperti puasa dan shalat malam. Seorang hamba akan lebih sibuk beramal shalih daripada melakukan maksiat.
…Tertutupnya pintu neraka dan terbelenggunya setan, mengakibatkan kala itu seseorang lebih mudah menjauhi maksiat..” (Al-Qadhi ‘Iyadh rahimahullah)
@sahabatilmu
Ramadhan Bulan Lailatul Qadar.
Malam yang lebih mulia dari seribu bulan.Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ ,
“(Malam) lailatul qadar
lebih baik dari seribu bulan” (QS. Al-Qadar: 97/2)
Syaikh al-’Utsaimin rahimahullah berkata,
“Malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh dengan keagungan dan kemuliaan. Dan juga takdir apa yang akan terjadi pada tahun tersebut, berkaitan dengan orang yang masih hidup, yang akan mati, maupun berkaitan dengan rizki serta lainnya..”
(Tafsir juz ‘Amma)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Carilah lailatul qadar pada malam-malam ganjil di sepuluh hari akhir bulan Ramadhan”
[HR. Bukhari: 2017, Muslim: 2768 dari Aisyah radhiyyallahu 'anha]
Pada malam Lailatul Qadar, ganjaran pahala dilipatgandakan, rahmat dan barakah turun melimpah.
Suatu malam yang tidak didapatkan di bulan lainnya.
Tidakkah Anda merindukan Bulan Ramadhan…?
@sahabatilmu
Lailatul Qadr ‘Kan Menjelang
Lailatul Qadr ‘Kan Menjelang Memasuki sepertiga terakhir Ramadhan, terdapat malam yang penuh kemuliaan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“(Malam) lailatul qadar
lebih baik dari seribu bulan” (QS. Al-Qadar: 2)
A. Jangan Ada Lagi Kesia-siaan.
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam memberikan arahan,
من حسن إسلام المرء تركه ما لا يعنيه
“Diantara tanda baiknya ke-Islaman seseorang adalah meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya..” (Hasan, HR at-Tirmidzi:2318, Shahih al-Adzkar)
Cukup sudah perburuan mencari baju baru..
Saatnya mengasah iman dengan semangat baru…
Sebagai lulusan Madrasah Ramadhan
B. Lailatul Qadr ‘kan Menjelang.
Apabila di hari-hari sebelumnya masih banyak perkara kebajikan terlewatkan.
Apabila di malam-malam berlalu, masih sering dilalui dengan canda dan tidur panjang.
Mari kuatkan tekad, kencangkan ikat pinggang.
Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bertutur,
“Apabila telah tiba sepuluh malam terakhir Ramadhan, maka Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam mengencangkan ikatan sarung, mengidupkan malam serta membangunkan keluarganya (untuk beribadah)…”
(HR Bukhari: 2024, Muslim: 2779)
Yuks bersiap mulai sekarang…!!
@sahabatilmu
Kiat Menghidupkan Lailatul Qadr.

Berikut beberapa kiat sederhana:
1. Utamakan ibadah shalat malam.
“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni” (HR Bukhari)
2. Apabila telah selesai shalat, lanjutkan dengan membaca al-Qur’an.
“Bacalah Al-Qur’an karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at”
(HR Muslim)
3. Diperbolehkan berbincang dengan keluarga atau peserta i’tikaf sekedar melepas kepenatan.
4. Berwudhu
Selain dapat menyegarkan dan menghilangkan kantuk, berwudhu juga memiliki banyak keutamaan,
“Barangsiapa yang berwudhu kemudian membaguskan wudhunya, maka akan keluar kesalahan-kesalahan dari jasadnya bahkan hingga keluar dari bawah kuku-kukunya” (HR Muslim)
5. Beralihlah dengan kegiatan lain, semisal berdzikir, membaca buku-buku keislaman yang ringan.
8. Jangan lupa memperbanyak doa:
اللّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ (كَرِيْمٌ) تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّيْ
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha memberi Ampun dan Maha Pengasih. Engkau menyukai maaf, maka ampunilah aku” (Shahih, HR. Ibnu Majah: 3850, Tirmidzi: 3513)
8. Bergeserlah dari satu tempat ke tempat lain. Agar tidak terasa jenuh dan melepas kantuk.
9. Bila pun kantuk menyerang dahsyat, maka istrahatlah. Mata dan badan kita juga memiliki hak.
Berharaplah seperti harapan Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
“Aku berharap pahala dari tidurku sebagaimana pahala yang aku harapkan dari shalat malamku” (HR Al-Bukhari, Muslim)
Juwaibir bertanya,
“Bagaimana pendapatmu tentang wanita nifas, haid, musafir, dan orang yang tertidur; apakah mereka bisa mendapatkan bagian dari Lailatul Qadar?”
Adh-Dhahak rahimahullah menjawab, “Iya, mereka tetap bisa mendapatkan bagian. Setiap orang yang Allah terima amalannya akan mendapatkan bagian Lailatul Qadar..” (Lathaiful Ma’arif: 341)
Semoga Allah menerima amal ibadah kita, di malam nan mulia…
@sahabatilmu
TUGAS Seorang MUKMIN Di Bulan Ramadhan
Ustadz Kholid SyamhudiTugas-tugas ini mencakup banyak persoalan hukum syar’i, yang meliputi seluruh amalan satu bulan yang penuh dengan amalan kebaikan dan ketaqwaan.
1. SHIYAM (puasa)
Shiyam (puasa) memiliki keutamaan yang sangat besar, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wassalam pada hadits qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim Rahimahullah,
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ هُوَ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلْفَةُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
Semua amal perbuatan bani Adam adalah kepunyaan bani Adam sendiri, kecuali puasa. Puasa itu kepunyaanKu, dan Aku yang akan memberikan balasan. Maka, demi Dzat yang nyawa Muhammad ada ditanganNya, sungguh aroma mulut orang yang sedang berpuasa itu lebih harum daripada minyak kasturi di sisi Allah.
2. QIYAMULAIL (Tarawih)
Sunnahnya dikerjakan secara berjama’ah selama bulan Ramadhan. Sabda Nabi Shallallahu’alaihi Wassalam,
إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الْإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ
Sesungguhnya barangsiapa yang shalat bersama imam sampai imam itu selesai, maka ditetapkan pahala baginya, seperti shalat sepanjang malam. [Hadits Riwayat Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Nashr dari Abu Dzar dengan sanad yang shahih.]
3. SHADAQOH.
Karena kedermawanan Rasululah Shallallahu’alaihi Wassalam paling menonjol pada bulan Ramadhan.[Muttafaq alaih.] Kedermawanan ini mencakup semua pengertian shadaqah dan semua jenis perbuatan baik. Karena kedermawanan itu banyak memberi dan sering memberi. [Lathaiful Ma’arif, halaman 173, karya Ibnu Rajab.]
4. MEMBERIKAN BUKA PUASA kepada orang yang berpuasa.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wassalam bersabda,
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
Barangsiapa yang memberikan makanan buka puasa kepada orang yang berpuasa, maka dia akan mendapatkan pahala, sebagaimana pahala orang yangberpuasa tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa. [Hadits diriwayatkan oleh Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, dari Zaid bin Khalid, dengan sanad yang shahih.]
5. MEMBACA AL-QUR’AN.
Bulan Ramadhan, merupakan bulan Al Qur’an. Hal itu sebagaimana difirmankan oleh Allah Ta’ala,
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu, dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (QS Al Baqarah:185).
6. UMRAH
Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits dari Nabi Shallallahu’alaihi Wassalam, bahwasanya beliau bersabda,
عُمْرَةٌ فِي رَمَضَانَ تَعْدِلُ حَجَّةً مَعِيْ
Umrah pada bulan Ramadhan sama dengan haji bersamaku.
7. MENCARI LAILATUL QADAR
Allah Ta’ala berfirman,
إِ نَّآ أَنْزَلْنَهُ فِى لَيْلَةِ الْقَدْرِ . وَمَآ أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌمِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu, apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (QS Al Qadar:1-3).
______
Penulis: Syaikh Ali Hasan Al Halabi Al Atsary diterjemahkan oleh Ustadz Kholid Syamhudi, Lc.
Baca lengkap disini http://m.klikuk.com/tugas-seorang-mukmin-di-bulan-ramadhan/
Sebarkan
Semoga bermanfaat
KlikUK.com
titan ilmu penyejuk qalbu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar